Pages

Kamis, 29 September 2011

Avril lavigne - Remember when

Remember when I cried to you a thousand times
I told you everything
You know my feelings
It never crossed my mind
That there would be a time
For us to say goodbye
What a big surprise

But I’m not lost
I’m not gone
I haven’t forgot

[Chorus:]
These feelings I can’t shake no more
These feelings are running out the door
I can feel it falling down
And I’m not coming back around
These feelings I can’t take no more
This emptiness in the bottom drawer
It’s getting harder to pretend
And I’m not coming back around again

Remember when…
I remember when it was together till the end
Now I’m alone again
Where do I begin?
I cried a little bit
You died a little bit
Please say there’s no regrets
And say you won’t forget
But I’m not lost

I’m not gone
I haven’t forgot

[Chorus:]
These feelings I can’t shake no more
These feelings are running out the door
I can feel it falling down
And I’m not coming back around
These feelings I can’t take no more
This emptiness in the bottom drawer
It’s getting harder to pretend
And I’m not coming back around again
Remember when…

That was then
Now it’s the end
I’m not coming back
I can’t pretend
Remember When

[Chorus:]
These feelings I can’t shake no more
These feelings are running out the door
I can feel it falling down
And I’m not coming back around
These feelings I can’t take no more
This emptiness in the bottom drawer
It’s getting harder to pretend
And I’m not coming back around again..

Pengertian daur ulang

1.   Pengertian daur ulang
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.
2.   Material yang dapat didaur ulang:
* Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi; baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
* Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas yang berlapis (minyak atau plastik)
* Logam bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue, rangka meja, besi rangka beton
* Plastik bekas wadah sampo, air mineral, jerigen, ember
* Sampah basah dapat diolah menjadi kompos
3.   Cara mendaur ulang kertas
Kenapa kita perlu mendaur ulang kertas?
Hutan kita setiap harinya ditebangi untuk membuat kertas. Untuk mengurangi penebangan ini, kita bisa memakai kertas daur ulang.
Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampah-sampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan.
- Bahan yang dibutuhkan:
1. kertas untuk di daur ulang
2. kertas koran
3. ember/baskom
4. blender
5. pemutih
6. saringan
- Langkah daur ulang:
1. kumpulkan kertas bekas
2. potong-potong kertas menjadi potongan kecil
3. masukkan potongan kecil ini ke dalam ember/baskom
4. warna dapat diberikan dengan mencampurkan potongan kertas berwarna
5. campurkan segalon air dengan satu sendok makan pemutih
6. tambahkan air hangat ke potongan kertas, tambahkan air sampai kertas terendam sempurna
7. rendam kurang lebih satu setengah jam
8. masukkan sebagian kertas yang telah direndam kedalam blender
9. berikan dua gelas air berpemutih ke dalam blender
10. blender adunan ini dengan kecepatan tinggi. Bila sulit tercampur, tambahkan air
11. setelah menjadi adonan, tuangkan adonan ke dalam ember, ulangi proses untuk sisa kertas yang lain
12. anda perlu saringan untuk menyaring air yang berlebih dari adonan
13. masukkan saringan anda ke adona dan angkat
14. tekan kelebihan air keluar dari adonan
15. letakkan adonandi atas lembaran tebal kertas koran
16. adonan akan mengering setelah empat hingga tujuh hari


Rabu, 28 September 2011

Mandau ,dari kalimantan timur


Kalimantan adalah salah satu dari 5 pulau besar yang ada di Indonesia. Sebenarnya pulau ini tidak hanya merupakan “daerah asal” orang Dayak semata karena di sana ada orang Banjar (Kalimantan Selatan) dan orang Melayu. Dan, di kalangan orang Dayak sendiri satu dengan lainnya menumbuh-kembangkan kebudayaan tersendiri. Dengan perkataan lain, kebudayaan yang ditumbuh-kembangkan oleh Dayak-Iban tidak sama persis dengan kebudayaan yang ditumbuh-kembangkan Dayak-Punan dan seterusnya. Namun demikian, satu dengan lainnya mengenal atau memiliki senjata khas Dayak yang disebut sebagai mandau. Dalam kehidupan sehari-hari senjata ini tidak lepas dari pemiliknya. Artinya, kemanapun ia pergi mandau selalu dibawanya karena mandau juga berfungsi sebagai simbol seseorang (kehormatan dan jatidiri). Sebagai catatan, dahulu mandau dianggap memiliki unsur magis dan hanya digunakan dalam acara ritual tertentu seperti: perang, pengayauan, perlengkapan tarian adat, dan perlengkapan upacara.

Mandau dipercayai memiliki tingkat-tingkat kampuhan atau kesaktian. Kekuatan saktinya itu tidak hanya diperoleh dari proses pembuatannya yang melalui ritual-ritual tertentu, tetapi juga dalam tradisi pengayauan (pemenggalan kepala lawan). Ketika itu (sebelum abad ke-20) semakin banyak orang yang berhasil di-kayau, maka mandau yang digunakannya semakin sakti. Biasanya sebagian rambutnya sebagian digunakan untuk menghias gagangnya. Mereka percaya bahwa orang yang mati karena di-kayau, maka rohnya akan mendiami mandau sehingga mandau tersebut menjadi sakti. Namun, saat ini fungsi mandau sudah berubah, yaitu sebagai benda seni dan budaya, cinderamata, barang koleksi serta senjata untuk berburu, memangkas semak belukar dan bertani.

Struktur Mandau
1. Bilah Mandau
Bilah mandau terbuat dari lempengan besi yang ditempa hingga berbentuk pipih-panjang seperti parang dan berujung runcing (menyerupai paruh yang bagian atasnya berlekuk datar). Salah satu sisi mata bilahnya diasah tajam, sedangkan sisi lainnya dibiarkan sedikit tebal dan tumpul. Ada beberapa jenis bahan yang dapat digunakan untuk membuat mandau, yaitu: besi montallat, besi matikei, dan besi baja yang diambil dari per mobil, bilah gergaji mesin, cakram kendaraan, dan lain sebagainya. Konon, mandau yang paling baik mutunya adalah yang dibuat dari batu gunung yang dilebur khusus sehingga besinya sangat kuat dan tajam serta hiasannya diberi sentuhan emas, perak, atau tembaga. Mandau jenis ini hanya dibuat oleh orang-orang tertentu.

Pembuatan bilah mandau diawali dengan membuat bara api di dalam sebuah tungku untuk memuaikan besi. Kayu yang digunakan untuk membuat bara api adalah kayu ulin. Jenis kayu ini dipilih karena dapat menghasilkan panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kayu lainnya. Setelah kayu menjadi bara, maka besi yang akan dijadikan bilah mandau ditaruh diatasnya agar memuai. Kemudian, ditempa dengan menggunakan palu. Penempaan dilakukan secara berulang-ulang hingga mendapatkan bentuk bilah mandau yang diinginkan. Setelah bilah terbentuk, tahap selanjutnya adalah membuat hiasan berupa lekukan dan gerigi pada mata mandau serta lubang-lubang pada bilah mandau. Konon, pada zaman dahulu banyaknya lubang pada sebuah mandau mewakili banyaknya korban yang pernah kena tebas mandau tersebut. Cara membuat hiasan sama dengan cara membuat bilah mandau, yaitu memuaikan dan menempanya dengan palu berulang-ulang hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan. Setelah itu, barulah bilah mandau dihaluskan dengan menggunakan gerinda.

2. Gagang (Hulu Mandau)
Gagang (hulu mandau) terbuat dari tanduk rusa yang diukir menyerupai kepala burung. Seluruh permukaan gagangnya diukir dengan berbagai motif seperti: kepala naga, paruh burung, pilin, dan kait. Pada ujung gagang ada pula yang diberi hiasan berupa bulu binatang atau rambut manusia. Bentuk dan ukiran pada gagang mandau ini dapat membedakan tempat asal mandau dibuat, suku, serta status sosial pemiliknya.

3. Sarung Mandau.
Sarung mandau (kumpang) biasanya terbuat dari lempengan kayu tipis. Bagian atas dilapisi tulang berbentuk gelang. Bagian tengah dan bawah dililit dengan anyaman rotan sebagai penguat apitan. Sebagai hiasan, biasanya ditempatkan bulu burung baliang, burung tanyaku, manik-manik dan terkadang juga diselipkan jimat. Selain itu, mandau juga dilengkapi dengan sebilah pisau kecil bersarung kulit yang diikat menempel pada sisi sarung dan tali pinggang dari anyaman rotan.

Nilai Budaya
Pembuatan mandau, jika dicermati secara seksama, di dalamnya mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain: keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Nilai keindahan tercermin dari bentuk-bentuk mandau yang dibuat sedemikian rupa, sehingga memancarkan keindahan. Sedangkan, nilai ketekunan, ketelitian, dan kesabaran tercermin dari proses pembuatannya yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Tanpa nilai-nilai tersebut tidak mungkin akan terwujud sebuah mandau yang indah dan sarat makna. (ali gufron)
 

(c)2009 Berita asyik. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger